BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Metode pendidikan yang tidak tept guna akan menjadi penghalang kelancaran
jalannya proses pembelajaran, sehingga banyak tenaga dan waktu terbuang
sia-sia. Oleh karena itu, metode yang diterapkan oleh seorang guru baru berdaya
guna dan berhasil guna, jika mampu dipergunakan untukk mencapai tujuan
pendidikan yang ditetapkan dalam pendidikan Islam.
Guru sebagai seorang pendidik memiliki tugas melaksanakan proses
bbelajar. Guru harus memiliki strategi agar proses belajar mengajar dapat
berlangsung secara optimal. Penggunaan straregi dalam kegiatan belajar mengajar
sangat berlu untuk mempermudah proses pembelajaran. Tanpa strategi yang jelas,
proses pembelajaran yang telah ditetapkan tidak dapat berlangsung secara
efektif dan efisien.
Mendidik dengan contoh keteladanan adalah salah satu metode pembelajaran
yang dianggap besar pengaruhnya. Segala yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw.
dalam kehidupannya, merupakan cerminan kandungan Al-Quran secara utuh. Dengan
begitu apa yang dilakukan oleh Rasul merupakan pembelajaran yang terbaik untuk
kehidupan.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan strategi
belajar dan mengajar?
2. Apa saja metode-metode
pengajaran melalui kisah rasul dan al qur’an?
C.
Tujuan dan Manfaat
Makalah ini dibuat bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman para mahasiswa/I pada bahasan Strategi pembelajaran SKI
dari Al-Quran dan Kisah Rasul serta yang berkaitan dengan hal itu semua.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Strategi Belajar Mengajar
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
belajar adalah usaha memperoleh kepndaian atau ilmu. Berikut ini adalah
beberapa definisi belajar menurut pada ahli antara lain yaitu:
1. Menurut Gage, belajar adalah
proses dimana satu organisme berubah perilakunya akibat pengalaman
2. Menurut Skinner, belajar
adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung
secara progresif.
3. Menurut Robert M.Gagne,
belajar adalah suatu proses yang kompleks dan hasil belajar berupa kapabilitas,
timbulnya kapabilitas disebabkan stimulasi yang berasal dari lingkungan dan
proses kognitif yang dilakukan oleh pelajar.[1]
Strategi berasal dari bahasa Yunani, strategia,
yang berarti ilmu perang atau panglima perang. Berdasarkan arti kata terseenut,
strategi adalah suatu seni merancang operasi dalam peperangan, seperti cara-cra
mengatur posisi atau siasat berperang, angkatan darat dan laut. Strategia juga dapat diartikan sebagai
suatu keterampilan mengatur kejadian dan peristiwa
Menurut KBBI, strategi adaah iiilmu dan seni menggunakan sumber daya
bangsa-angsa untuk melaksanakan kebijakan dalam perang dan damai. Dalam konteks
pengajaran menurut Gagne, strategi adalah kemampuan nternal sorang yang
berfikir memecahkan masalah dan mengambil keputusan.
Secara umum, strategi strategi punya pengertian suatu garis-garis besr
haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah dentukan.
Berkaitan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola
umum kegiatan guru dananak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar
untuk mencaoau tujuan yang telah digariskan.
Ada empat strategi dasar belajar mengajar yang meliputi hal-hal berikut:
1. Mengidentifikasi serta
menerapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian
anak didik sebagaimana yang diharapkan
2. Memilih sistem pendekatan
belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hiduup mansyarakat
3. Emilih dan menetapkan prosedur,
metodde dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif
sehingga dapat dijadikan pegangan oleh guru dalam menunaikan kegiatan
mengajarnya.
4. Menetapkan norma-norma dan
batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar keberhasilan sehingga
dapat dijadikan pedoman oleh guru untuk melakukan evaluasi hasil kegiatan
belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik untuk
penyempurnaan sistem instruksional bersangkutan secara keseluruhan.[2]
B.
Metode Pembelajaran
Beberapa metode -metode pengajaran yang dapat digunakan untuk mempedalam
wawasan dan pengetahuan pada mata pelajaran antara lain:
1. Mendidik Dengan Contoh
Rasulullah merepresentasikan
dan mengekspresikan apa yang ingin diajarkan melalui tindakannya, dan kemudian
menerjemahkan tindakannya ke dalam kata-kata. Bagaimana memuja Allah, begaimana
bersikap sederhana, bagaimana dalam majlis ilmu dan semua ini dia lakukan
dahulu baru oleh umat nya dilakukan kemudian, karena mendidik dengan cara
percontohan.
2. Mendidik dengan Pemerhatian
Perlengkapan Manusia
Sebagaimana tampak jelas
dalam ayat yang di sebutkan di atas, metde pendidikan Rasulullah tidak hanya
mensucikan diri kita yang dikuasai kejahatan, namun metodenya juga bersifat
universal dan mengembangkan hati, pikiran, ruh, jiwa manusia menuju kepada
tingkat yang ideal[3]
3. Metode Keteladanan
Rasulullah mempresentasikan
dan mengekspresikan apa yang ingin diajarkan melalui tindakannya ke dalam
kata-kata. Bagaimana memuja Allah Swt., bagaimana bersikap sederhana, magaimana
makan, bagimana tertawa dan lain sebagainya dijadikan acuann bagi para shabat
sekaligus merupakan materi pendidikan yang tidak langsung
Mendidik dengan contoh
keteladanan adalah satu metode pembelajaran yang dianggap besar pengaruhnya.
Segala yang dicontohkan oleh Rosululah Saw. dalam kehidupan meruupakan cerminan
dari Al-Quran secara utuh.
4. Metode Lemah Lembut
Pentingnya metode lemah
lembut dalam pendidikan, karena materi pelajaran yang disampaikan pendidikan
dapat membentuk kepribadian peserta didik. Dengan sikap lemah lembut yang
ditampilkan pendidik, peserta didik akan terdorong untuk aktab dengan pendidik
dalam upaya pembentukan kepribadian
5. Metode dedukatif
Metode ini adalah metode
penempatan logika dan nalar yang digunakan agar rangsangan pemikiran pada peserta
didik dapat dikeluarkan secara sempurna
6. Metode memberi kemudahan
Sebagai pendidik, Rasulullah
tidak pernah mempersulit dengan harapan peserta didik memiliki motivasi yang
kuat untuk meningkatkan kesungguhan dalam belajar, dalam arti mengajarkan ilmu
pengetahuan harus mempertimbangkan kemampuan si pelajar.
7. Metode perbandingan
Di antara metode yang dapat
menjelaskan pelajaran adalah dengan membandingkan antara du hal yang
berlawanan. Metode perbandingan dipergunakan Rasulullah Saw. ketika menjelaskan
perbandingan antara dunia dan akhirat. [4]
8. Metode Manhaj Nabi Saw.
Dalam interaksinya dengan
Al-Quran menggunakan metode integral yang dimulai dengan menerima wahyu,
menghafak, menulis, mengumpulkan dan engamalkannya. Setelah itu beliau
menyampaikan wahyu tersebut dengan memberikan penjelasan secara nash dan makna, memberi oengetahuan dan
amalian. Nabi Muhammad Saw. menjelaskan bahwa membaca Al-Quran dipandang
sebagai ibadah dan zikir. Berikut ini keringkasan metode tersebut
a. Rasul Saw. Menerima sejumlah
wahyu Al-Quran, lalu beliau menghafalkannya dan menyuruh para sahabat penulis
wahyu untuk menuliskannya. Beliau mengajarkan kepada sahabat lain dan
menghafalnya.
b. Nabi Saw. menjelaskan bagi
para sahabatnya tentang kandungan ayat yang berupa syariat rabbaniyah. Beliau menyuruh mereka untuk
mengamalkan syariat tersebut sertamenjadikannya sebagai hukum.
c. Nabi juga mendekatkan diri kepada Allah dengan
cara membaca Al-Quran. Bahkan Al-Quran merupakan rukun untuk shalat ketika
berdiri di hadapan Allah swt. Karena lamanya berdiri di dalam Shalat, kedua
telapak kaki rasul sampai pecah kaki
d. Nabi Muhammad juga berhujjah
dengan Al-Quran kepada orang-orang munafik dan orang-orang kafir (al-kuffar) dengan beragam kelompokknya
berdasarkan dalil-dalil dan hujjah yang kuat.
e. Nabi Muhammad mengutus
sebahagian sahabat untuk mengajarkan dan mengamalkan Al-Quran kepada umat serta
mengajak mereka untuk sama-sama memikul tanggungjawab menyebarluaskannya. Hal
ini menjadi wasiat terakhir Nabi Muhammad saw, kepada para sahabat pada haji wada’ di mana beliau mengatakan “Sampaikanlah dariku
walau satu ayat”
f.
Nabi Muhammad member petunjuk untuk memuliakan ahli Al-Quran
dan mendahulukan mereka ataskelompok lainnya. Orang yang ahli dalam Al-Quran
yang menjadi syahid lebih didahulukan dalam liang lahat daripada yang lain.
Sebagian sahabat ada yang menikah dengan memuliakan Al-Quran , mereka
menjadikan jasa pengajaran Al-Quran. [5]
Dalam lingkup yang lebih spesifik pun hadis-hadis nabi mengandung
informasi yang cukup menarik sekaitan dengan metode pendidikan yaitu:
1. Metode tanya jawab
Pada dasarnya metode tanya
jawab adalah tindak lanjut dari penyajian ceramah yang disampaikan pendidik.
Dalam hal penggunaan metode ini, Rasulullah Saw. menjelaskan kepada para
sahabat tentang penguasaan suatu masalah
2. Metode Pengulangan
Metode pengulangan dilakukan
Rasulullah saw ketika menjelaskan suatu
yang penting untuk diingat oleh para sahabatt
3. Metode Demonstrasi
Metode Demonstrasi
dimaksudkan sebagai suatu kegiatan memperlihatkann suatu gerakan atau proses
kerja sesuatu. Pekerjaannya dapat saja dilakukan oleh pendidik atau orang lain
yang diminta untuk mempertaktekkan sesuatu, seperti Rasulullah mencontohkan
solat kepada sahabat
4. Metode Eksperimen
Dalam pengamalan sesuatu,
sahabat Rasul melakukan upaya pensucian diri dengan berguling di tanah ketika
mereka tidak menemukan air untuk mandi jinabat. Pada akhirnya Rasulullah Saw.
memperbaiki eksperimen mereka dengan mencontohkan tata cara bersuci menggunakan
debu
5. Metode pemecahan Masalah
Metode ini yaitu
menggambarkan agar melekat dalam ingatan serta mengasah pemikiran untuk
memandang permasalahan yang terjadi. Metode ini dihubungkan dengan tanya jawab,
yang bertujuan untuk mencari solusi dari masalah tersebut
6. Metode Diskusi
Rasulullah saw.. memulai
pembelajaran dengan bertanya dan jawaban sahabat ternyata salah di dalam sebuah
hadis tentang makna kebangkrutan di sisi Allah, maka Rasulullah saw.
menjelaskan bahwa bangkrut yang dimaksud adalah peristiwa di akhirat tentang
pertukaran amal kebaikan dengan kejahatan
7. Metode Pujuan
Rasulullah mengajarkan
kepada kita untuk memberikan pujian kepada orang lain yang telah melakukan
sesuatu yang terbaik, yaitu dengan pujian-pujian yang membuat mereka
bersemangat untuk bekerja, menuntut ilmu dan beribadah.[6]
C.
Nabi Muhammad Sebagai Teladan yang
Baik
Nabi Muhammad adalah Nabi yang bahkan melebi nabi-nabi lain seperti kata
sufi abad pertengahan Syam’i Tabrizi,”Seorang Muhammad adalah seorang yang patah hatinya... yang telah mencapai
jantung-nya, dan dapat mengucapkan Ana
Al-Haq Muhammadi, artinya akulah kebenaran kaum Muhammad”
Muhammad tahu dan berulangkali diingatkan oleh wahyu Al-Quran, bahwa dia
hanya seorang manusia, seorang laki-laki yang satu-satunya yang hak istimewanya
adalah bahwa dia diberi pengalaman perwahyuan seperti surah 6:30
mengingatkannya “Katakanlah aku tidak mengatakan kepadamu bahwa khazanah Allah
ada padaku dan aku tidak mengetahui yang Ghaib. Juga aku tidak mengatakan
kepadamu aku seorang malaikat. Aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku
.” Dia juga diingatkan bahwa hanya Allah yang dapat menuntun manusia.
Tetapi ada beberapa bagian dalam Al-Quran yang menunjukkan peranan nabi
Muhmmad istimewa. “sebagaimana Allah “mengajarkan kepada Adam tentang nama-nama
benda” (surah 2:30), begitu pula Dia mengajarkan kepada Muhammad tentang
Al-Quran (surah 96:3). Sebab Muhammad Diutus untuk menjadi rahmat bagi alam
semesta” rahmatan lil ‘alamin ( surah
21:107) dan Allah serta para malaikat-Nya memberi shalawat kepadanya (surah
33:56). Dia “benar-benar mempunyai budi pekerti pilihan” (surah 68:4). Di
beberapa tempat kita dapaati perintah Allah untuk “Mematuhi Allah dan
utusan-Nya” atau rumusan-rumusan serupa itu.
Kepatuhan kepada Nabi Muhammad tampaknya telah memainkan suatu peranan penting, dan mungkin paling utama,
dalm suatu perkembangan tasawuf. Dalam surah 3:29 menyatakan: Katakanlah
jikakamu benar-benar cinta kepada Allah , turutlah aku, pasti Allah mencintaimu
pula dan sekaliguus mengampuni dosa-dosamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.[7]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
belajar adalah usaha memperoleh kepndaian atau ilmu
Beberapa metode -metode pengajaran yang dapat digunakan untuk mempedalam
wawasan dan pengetahuan pada mata pelajaran antara lain:
1. Mendidik Dengan Contoh
2. Mendidik dengan Pemerhatian
Perlengkapan Manusia
3. Metode Keteladanan
4. Metode Lemah Lembut
5. Metode dedukatif
6. Metode memberi kemudahan
7. Metode perbandingan
8. Metode Manhaj Nabi Saw.
DAFTAR PUSTAKA
Isriani Handini, Strategi Pembelajaran Terpadu (Teori, Konsep
& Implementasi, (Yogyakarta: Familia Group Relasi Inti Media, 2012) hal
3-4
Djamarah, Aswin Zain, Strategi
Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013) hal 5-6
Fathullah Gulen, Buku Versi Teladan Kehidupan Rasul
Allah.Muhammad SAW, (Jakarta: Mulai Kencana, 2002) hal 194-197
Hasan Asari Hadis-Hadis
Pendidikan, (Bandung: Ciptapustaka Media Perintis, 2008) hal 68-72
Perpustakaan Nasional,Al-Quran dan
Tafsirnya, ( Jakarta: Lentera Abadi, 2010) hal 63-64
Annemarie Schimmel, Dan Muhammad Adalah Utusan Allah Cahaya
Purnama Kekasih Tuhan, (Medan: Mizan, 2012) hal 43-44
[1] Isriani
Handini, Strategi Pembelajaran Terpadu
(Teori, Konsep & Implementasi, (Yogyakarta: Familia Group Relasi Inti
Media, 2012) hal 3-4
[2] Djamarah, Aswin Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013) hal 5-6
[3] Fathullah Gulen, Buku Versi Teladan Kehidupan Rasul Allah.Muhammad SAW, (Jakarta:
Mulai Kencana, 2002) hal 194-197
[5]Perpustakaan Nasional,Al-Quran dan Tafsirnya, ( Jakarta: Lentera Abadi, 2010) hal 63-64
[7]Annemarie
Schimmel, Dan Muhammad Adalah Utusan
Allah Cahaya Purnama Kekasih Tuhan, (Medan: Mizan, 2012) hal 43-44